Anthony H. Birch menyatakan bahwa Pluralisme adalah teori khas Amerika, yang menjelaskan dampak konflik yang bersifat seksionalis (bagian, separatif) dan kelompok dalam pembuatan kebijakan. Elitisme adalah teori yang melihat masyarakat industrial selalu diperintah oleh kaum elit (kelompok atau kelas tertentu). Termasuk ke dalam Elitisme pandangan Non Marxis dan Marxis.
Birch menyatakan bahwa Pluralisme mencukupi untuk disebut sebagai teori, sementara Elitisme tidak, kecuali yang diajukan kaum Marxis tentang kelas penguasanya. Pluralisme, menurut Birch, memiliki obyek studi (negara bagian, kelompok kepentingan, dan promotional groups) yang berupaya mempengaruhi pengambilan keputusan di Amerika Serikat. Pluralisme dapat digeneralisasi sekaligus diverifikasi entitas studinya.
![]() |
| https://www.ft.com/content/4c14127c-b261-11e7-a398-73d59db9e399 |
Pada sisi lain, Birch agak negatif memandang Elitisme dan meragukannya sebagai sebuah teori karena memiliki obyek studi yang kurang jelas. Elitisme, menurut Birch, belumlah lengkap untuk dianggap sebagai teori lengkap karena dari empat teoretisi yang menuliskan masalah Elitisme, karena keempatnya melihat ke dalam obyek ontologis yang berbeda.
Empat penulis Elitisme yang dikaji Birsch adalah Vilfredo Pareto (Italia), Gaetano Mosca (Italia), Robert Michel (Jerman), dan C. Wright Mills (Amerika Serikat). Justru, Elitisme sebagai teori sangat jelas dalam pandangan Marxis tentang kelas ekonomi yang menguasai masyarakat (borjuis). Tulisan ini akan membahas Pluralisme Politik, Pluralisme Kelompok Kepentingan, dan Elitisme Politik.

https://orcid.org/0000-0002-1420-4288
0 Komentar