Penanganan wabah yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya berdampak pada penanganan itu sendiri melainkan pada aneka bidang lain yang dianggap penting bagi masyarakat. Kinerja pemerintah dalam penanganan wabah lalu dipersepsi oleh publik.
Selain itu publik pun memiliki harapan kepada pemerintah terkait apa yang tengah mereka lakukan. Dengan demikian rumusan masalah penelitian ini adalah apakah terdapat kesenjangan antara persepsi dengan harapan warnegara terkait penangan wabah oleh pemerintah di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan.
 |
| https://karthik-suresh.com/2020/02/18/how-to-tell-the-difference-between-hopes-and-reality/ |
Teori yang digunakan adalah kebijakan publik oleh Uddin B. Sore dan Sobirin serta Ryant Nugroho. Penjelasan teoretis Persepsi dan Harapan didasarkan pada filsafat David Hume mengenai Persepsi. Pendekatan penelitian yang diterapkan kuantitatif dengan metode perbandingan menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test untuk menguji ada atau tidaknya kesenjangan antara Persepsi dan Harapan Publik. Setelah itu aanalisis dilakukan menggunakan Importance-Performance Analysis yang dikembangan oleh Martilla and James. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah survey yang disebarkan kepada 132 responden.
Kuesioner terdiri atas 12 item pertanyaan sehubungan Persepsi dan 12 item pernyataan sehubungan dengan Harapan. Masing-masing terdiri adat 3 item di bidang Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, dan Keagamaan. Penyebaran kuesioner dilakukan secara online dengan Google Form yang dikirimkan ke sejumlah grup Whatsapp.
Hasil penelitian menyimpulkan terjadi kesenjangan antara Persepsi dan Harapan Publik terkait dampak penanganan wabah oleh pemerintah di bidang Kesehatan, Ekonomi, Pendidikan, dan Keagamaan. Secara agregat per bidang, pemerintah cenderung berhasil mengatasi dampak penanganan wabah terhadap bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan keagamaan.
https://orcid.org/0000-0002-1420-4288
0 Komentar