Siswa sekolah lanjutan tingkat atas, khususnya yang duduk di tingkat XII merupakan calon pemilih pemula. Penelitian hendak melihat agen-agen sosialisasi politik manakah yang berperan lebih besar terhadap pembentukan budaya politik mereka.
Penelitian melakukan 2 jenjang pengujian statistik yaitu Analisis Faktor untuk mereduksi 7 Agen Sosialisasi Politik menjadi 2 Agen Sosialisasi Politik. Jenjang lainnya adalah Uji Regresi Berganda untuk menguji hipotesis penelitian. Sampel yang digunakan sejumlah 83 siswa yang berasal dari SMA, SMK, dan yang sederajat.
![]() |
| https://www.rri.co.id/lain-lain/946861/kembali-mengingat-sejarah-singkat-upacara-bendera |
Agen Sosialisasi Politik yang digunakan sebagai variabel penelitian ada 7 dan direduksi menjadi 2 agen sosialisasi politik yaitu Agen Sosialisasi Politik Formal dan Agen Sosialisasi Politik Informal. Secara bersama-sama kedua agen sosialisasi politik mempengaruhi pembentukan budaya politik siswa.
Namun, agen sosialisasi politik Informal (yang dibentuk berdasarkan variabel keluarga, teman, agama, dan media) memiliki peran yang lebih besar ketimbang agen sosialisasi politik formal (yang dibentuk berdasarkan variabel sekolah, partai politik, dan pemerintah).

https://orcid.org/0000-0002-1420-4288
0 Komentar